Kamis, 30 September 2010

"lagi bener"

Hujan sedang menampakkan keajaibannya.
Dia membangunkanku dengan suara berisik yang menenangkan.
Tapi aku hanya bisa diam.saat ini yang bsa kulakukan hanya mengangkat kelopak mata.
Setelah cukup tenaga terkumpul.
Kuampil kamera digital itu untuk mengecek hasil fotoku tadi.dan tanpa sengaja.
Aku melihat gambar itu.
gambar yang menusuk perih luka lamaku.
hari itu.saat semua orang mungkin saja bergembira,terutama kau.
Saat itulah hanya aku yang tahu,dan tak seorangpun perduli bagaimana hancurnya hatiku.
Saat aku melihatmu.
Saat aku harus tetap berdiri mengemban tugas.
Mungkin saat itu aku tanpa nyawa,karena rasa ini seperti bisa.
Yang meracuni tubuhku,yang terasa sakit namun membuatku kaku.
Ya,sampai baru hari ini aku bisa menggambarkannya dengan jelas.
Setelah jauh hari itu berlalu.
Karena aku masih terlalu takut membaginya pada orang lain,
Bahkan aku takut memberitahukan pada diriku bahwa aku terluka.
Dan masih akan terluka setidaknya mungkin sampai setahun kedepan.
Dan aku benci mengakui,
Bahwa aku tidak menangis bukan karena aku kuat,
Tapi aku tanpa nyawa,
karena nyawaku hilang entah kemana karena takut,
Takut mengakui.
Bahwa aku terluka.
Dan tak seorangpun mengerti.
Ketika aku harus berjalan seperti zombie setiap hari.
Bahwa aku tidak boleh memakai perasaanku untuk hidup.
Karena jika aku melihatmu dan meneteskan air mata.itu sama saja menangisi kehancuran perasaanku.
Tidak,itu memalukan.
Lalu aku pikir aku bisa melewatinya,jika aku lari darinya.
Tapi ternyata.rasa sakit itu bertumpuk,bersembunyi,
Dan keluar saat aku sendirian.
Dan aku sadar,aku bukanlah kuat,
Tetapi sangat rapuh,karena tidak ada yang lebih bisa membuatmu hancur selain menyimpan perassaan sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar