Sabtu, 11 Juli 2015

Seseorang dalam kata-kata

aku sudah hampir lupa rasaanya menulis,
merasakan jari-jariku merangkai kata untuk membuat seseorang dikepala, menjadi abadi dalam kata-kata.

aku terlalu terbiasa,
menghidupkan motor lalu pergi kemana saja aku suka, seorang diri saja.
merasa bisa menyelesaikan masalah apa saja, seorang diri saja.
Mendengarkan lagu-lagu cinta seperti biasa tanpa harus membayangkan satu nama.

lalu kamu datang,
kamu bilang tidak mau jadi teman,
tetap mengulurkan tangan, walau awalnya aku hanya diam.

apa menariknya seseorang yang masih memeluk erat masa lalunya?
seseorang yang terlalu takut akan harapan, yang ingin hidup diam saja tanpa takut kehilangan
pura-pura nyaman dalam kenangan, 

dan kamu tetap saja mengulurkan tangan,
sampai aku lelah berdiri sendirian.
dan akhirnya kita berjalan, duduk berdampingan,
menceritakan apa saja yang otak kita pikirkan.


kamu bilang tidak akan lelah, 
tidak akan menjadi senja, pelangi, atau kembang api.
Katanya kamu akan menjadi pagi, yang datang menyambut setiap hari

katamu kita tidak akan selamanya berada di pantai,
kita tidak akan selamanya menjadi batu karang yang diam saja dihantam gelombang,
kita akan berlayar, seberapa luaspun samudera yang dibilang orang-orang,
dan sekuat apapun ombak mengancam yang diceritakan nelayan,
katamu kita akan tetap berlayar, 
melakukan perjalanan hingga akhirnya kita sampai.


terima kasih sudah menjadi gerimis,
menghujaniku perlahan-lahan sampai aku tak bisa menghindar,
meyakinkan lagi bahwa yang jatuh tak selamanya menyakiti, 
terima kasih sudah menjadi inspirasi menulis lagi :) 

1 komentar: