Sabtu, 07 Desember 2013

Sedap malam yang hampir terlelap

Kepada bulan yang mengajarkan keberanian dalam gelap,
bahwasanya cahaya akan tampak bertambah terang,
tetapi ada kalanya aku melihatmu sendirian,
terlihat dingin tanpa bintang,

aku hanya sedap malam yang menatap,
diantara sunyi tanah hujan yang terlelap,
aku tidak punya berlipat-lipat masa untuk mekar,
sebentar saja dan kuhabiskan untuk menemanimu,

malam akan sepanjang ini,
membuat jarak paling nyaman tentang perbedaan makhluk Tuhan,
dan keterjagaan adalah tentang bertahan,
bukan seberapa lama aku hidup, tetapi seberapa lekat aku menatapmu,
kamu, entah istimewa atau satu-satunya pengecualian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar