Sabtu, 23 November 2013

Sajak Kepada Seorang Teman

terangkan padaku, apa-apa saja yang aku tak mengerti,
aku akan mendengarkan, sebaik-baiknya fungsi telinga,
jelaskan padaku, agar aku tidak salah memahami,
apa-apa yang dilihat oleh mata tidak serta merta yang dimaksudkan hati,
ketahuilah, jika berita datang dari segala penjuru bumi,
aku tetap menanti mulutmu terbuka, itu yang aku maksud dengan menghargai,
aku percaya, bukan saat bibirmu bicara, tetapi pada mata yang penuh makna,
dalam 1001 kemungkinan buruk, aku masih mempunyai satu keyakinan,
aku (masih) percaya. aku tidak sedang berusaha menjadi siapapun,
dan kamu, cukup menjadi dirimu saja, sebenar-benarnya dirimu, cukup.




2 komentar: