Minggu, 04 Agustus 2013

Pake Jilbab Ah!

Buat saya hidup itu adalah kumpulan semesta-semesta kecil yang saya punguti dari tiap perjalanan yang saya lakukan, iya saya tidak pernah berhenti melangkah, lelah atau bahagia hidup memang mengharuskan saya untuk terus bergerak, berpindah, membuka mata lebih lebar, dan senang atau tidak akan menemukan hal-hal baru. Sesulit apapun hidup, mati bukanlah hal yang lebih mudah, jika kamu tidak memiliki bekal. Begitulah

Waktu kecil semesta saya adalah seharian duduk di toko buku bersama ibu membaca bermacam-macam dongeng, semesta kecil saya penuh dengan putri-putri atau si kancil yang nakal. Hingga saat ini semesta itu masih saya bawa, bahkan saya membuatnya lebih luas, dengan buku-buku yang lebih banyak.

Lalu saya berjalan-berlari-tersandung-hingga bangkit lagi, semesta saya kali ini dipenuhi manusia-manusia yang beberapa diantaranya menjadi sangat berharga, sahabat-sahabat. Hingga sekarang saya tetap memegang erat semesta saya itu, saya mau membawanya terus, membawa mereka.

Hingga suatu hari saya menyadari, saya menemukan lagi secuil semesta, yang isinya saya saja, keputusan-keputusan yang diputuskan sendiri, mau tidak mau. Memaknai semuanya sendiri, saya belajar, memang manusia akan tiba pada titik itu. Sebenarnya ada 3 titik . Manusia mempengaruhi lingkungan, lingkungan mempengaruhi manusia, dan manusia memaknai sendiri apa yang dia kerjakan.

Waktu pertama kali saya punya keinginan mengenakan kerudung ( atau hijab bagi kebanyakan orang, tapi saya lebih suka menyebutnya kerudung atau jilbab, entah mengapa ), saya hanya mengatakannya pada 2 orang, makanya saya tidak heran jika beberapa orang kaget karena "kok tiba-tiba" hehe.
waktu saya ditanya mengapa, jujur jawaban saya waktu itu adalah "buat ngejaga diri, biar kalo mau bikin hal jelek malu sama kerudung, biar ada yang ngejagain," saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut seolah berjilbab adalah pilihan yang harus saya pilih jawabannya. Padahal yang baru saya tau (dan seharusnya sudah saya tahu dari dulu) berjilbab adalah kewajiban, bukan pilihan.

Saya tidak menulis ini untuk menghakimi siapapun, anggaplah saya menulis ini hanya untuk merekam jejak. Banyak yang bilang "yang penting hatinya dulu di pakein jilbab baru pake jilbab, nanti kalo kelakuannya engga-engga pas pake jilbab malu malah," dulu saya percaya hal itu. Tapi setelah saya alami sendiri, saya malah mencari-cari hal-hal baik dan lebih giat setelah saya memakai kerudung, ternyata memakai kerudung bukan menunggu siap tidaknya, memakai kerudung malah menyiapkan kita untuk menjadi yang lebih baik.

Banyak yang bilang pakai jilbab aturannya begini tidak boleh ini itu, jujur saya sempat bingung, lalu saya bertanya pada dosen saya, kenapa nggak ustad? saya juga nggak tau, saya merasa beliau adalah orang yang tepat untuk ditanya pada saat itu, waktu itu saya bertanya ini itu boleh apa enggak, dan lain-lain, beliau cuma jelasin sejarah singkat trus bilang "nanti kamu bakal tahu, mana yang menurut kamu benar, kamu maknai lagi sendiri ya, kalau saya bilang memakai jilbab itu kebodohan dan hanya budaya arab bagaimana? Kalau kamu tidak memaknai sendiri, maka nantinya kamu akan terombang-ambing oleh pendapat banyak pihak tentang yang benar dan yang salah." Kurang lebih begitu kata dosen saya.

Dari situ saya akhirnya tidak berhenti mencari yang benar, tidak menelannya mentah-mentah walaupun itu quote ustad sekalipun, saya memaknainya kembali, dan bagi saya ilmu saya masih sedikit,belum pantas untuk "mempengaruhi lingkungan" dan saya juga tidak mau sekedar "dipengaruhi lingkungan", saya mau "memaknai kembali apa yang saya lakukan dan yakini." Anggaplah ini hanya cerita, bukan ajakan atau apapun, itu lebih ringan.

Dan lagi tentang berbagai model jilbab masa kini, hehe saya memang tidak tertarik, kenapa?
1. Ribet, harus copot pasang kalo mau sholat, daripada ndak sholat hayo?
2. Saya nggak suka dan nggak bisa pake jarum pentul, takut banget ketusuk entahlah mungkin saya ndeso
3. Saya nggak suka kalo masangnya lama, saya nggak suka apa-apa yang lelet hehe
4. Lhawong saya aja masih nyari-nyari jilbab yang bener itu gimana, mau gegayaan pake jilbab yang semlehe gayanya --" seperti yang saya katakan saya nggak mau sekedar dipengaruhi lingkungan
5. Di twitter pernah ada tulisan "Pake jilbab yang bener, kalo dililit-lilitin dikepala itu buat cowok, namanya syorban" wakakaka saya ngakak sama twitnya bang arfi yang ini (@gagalman)

Oke ya sekali lagi saya nggak menulis ini buat menghakimi siapapun atau mengajak atau berdakwah apalah namanya , saya merasa belum pantas,anggaplah saya hanya sharing. Itu juga judulnya ngehe ya hehe gak tau mau pake judul apa juga. oiya saya juga pernah baca di twitter "Kerudung bukan pengganti rambut, nggak perlu dihias-hias, makin sederhana makin cantik ;) - @luluiii" dan satu lagi kerudung bukan topi yaa, bukan dipake pas kamu lagi bad-hair-day dan dilepas pas rambut kamu lagi bagus-bagusnya terus foto-foto, jangan ya :)


Udah deh ini aja dulu, sementara saya mau jalan lagi, saya mau menemukan kepingan semesta saya yang lainnya, dengan belajar, semoga semakin tau dan semakin bener pake jilbabnya, amin :) Oia buat yang masih ragu pake jilbab, pake jilbab itu nggak panas kok, kayaknya lebih panas di neraka hehe, terus yang takut nggak pantes pake jilbab, mana ada yang nggak pantes? panteslah, malah makin cantik, makanya Allah mewajibkan muslimah make jilbab kan biar makin cantik :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar