lalu melipatnya menjadi pesawat kertas dan menerbangkannya kepada langit,
Berharap jawaban datang lewat bentuk awan yang mampir,
Aku gemar sekali menitipkan surat-surat rindu kepada laut,
kuhanyutkan melalui perahu kertas berwarna jingga,
berharap ia akan mengetuk-ngetuk jendelamu dengan tetes-tetes hujan yang berisik,
Aku merebahkan bahu kemudian mulai menghitung bintang,
menandai satu persatunya dengan permen warna-warni,
agar jika aku tertidur disini, aku dapat mengingat indahnya saat pagi,
Aku menulis dan terus menulis,
berharap suatu saat dapat menjadi sebuah buku kumpulan puisi favoritmu,
yang kau dekap erat sebelum tidur, dan tak pernah habis kau baca.
banyak sekali alasanku menulis, salah satunya merindukan kamu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar