Jumat, 07 Desember 2012

everything gonna be alright , huh? :')


This is my hectic week. Pulang ke kosan jam 6 sore aja udah untung banget. Biasanya pulang malem dan masih harus ngerjain ini itu. Yak karena berbagai kegiatan yang menyita waktu,tenaga,pikiran, dan bensin motor. Jadi buat yang di malang ngeliat jalanan suhat mulus rapih tanpa ganjalan,itu karena aku keseringen mondar-mandir kayak setrikaan kali ya *halah ngomong apa* Minggu-minggu ini lagi disibukkin sama berbagai hal, urusan jadi  panitia pemilwa (semacam pemilu) kampus, ospek jurusan yang semacam nginep gitulah, belum lagi tugas kuliah. Hell : ))
Harus setidaknya bersikap memiliki pundak yang kuat di depan orang-orang itu nggak gampang, iya ini udah bukan umurnya, emang kalo aku bilang “aku capeeeek” ke orang-orang, semua tanggung jawab bakal berkurang? Nggak. Yes, (sometimes) growing up suck.
Kalo boleh cerita , dulu pas jadi ketua salah satu ekskul di SMA kurang lebih rasanya juga kayak gini. “Pokok kalo ekskulnya jelek, yang salah ya ketuanya, yang diliat ya ketuanya”,gitu kata Bu Anita. Its true, pernah aku makan di kantin sendirian ( bukan karena jomblo ) , dengan kalemnya makan soto abis olahraga tiba-tiba beberapa kakak kelas ngomong (dengan sengaja) “Mana nih majalahnya nggak keluar-keluar” | “iya aku udah capek-capek foto blablaba” | “weits weits ada ketumnya loo” | |”oh ada ketumnya ya, ya baguslah biar ngerasa” . NYEEETTTT soto BERKUAH tidak pernah seseret ini ditenggorokan. Oh they just don’t know, masalahnya nggak segampang itu buat nerbitin sebuah majalah. Yang bisa aku lakuin ya Cuma nelen itu nyinyiran bersama soto (yang dipaksakan)
Waktu itu banyak yang nanya “majalahnya mana?” bahkan my pimred juga sampe gupuh-gupuh gitu dan aku yang harus “ iya nggakpapa, sabar : )” dan berbagai kata “menenangkan” lainnya biar semua nggak ikut panic. Padahal sebenernya, tiap pulang sekolah sms darmo sambil nangis “majalahnya nggak keluar-keluar :’( “ and him just like “sabar..coba diomongin lagi, di atur lagi..” and bla bla bla yang aku jawab dengan “iya mo, sudah, tapi...” berbagai tapi yang mungkin bikin darmo pusing , but thanks God dia orangnya tenang, jadi akunya ikut tenang. Aku biasanya sms karena aku nggak mungkin keliatan panic di sekolah, ada kalanya tanggung jawab adalah selangkah lebih depan dari pada ego, senyesek apapun perasaan kita. Pernah sih udah nggak kuat banget itu nyesek dikelas aku manggil darmo buat  ke kelas dan tess...hilang semua pertahanan “ majalahnya nyandet lagi..blablablabla capek mo...harus gimana harus gimana”, waktu itu sampe anak-anak ngira darmo ngapa-ngapain aku sampek aku nangis ahahak. And as always dia dengan tenang mencoba membantu menguraikan benang kusut dan bilang “nggakpapa nggakpapa sabar”.
And this night . i miss his “everything gonna be okay” . Selain tanggung jawab yang semakin gede dan harus aku tanggung sendiri, sekarang udah nggak bisa seenak jidat kalo sedih tinggal sms darmo dan dia akan muncul dalam 5 menit , sekarang jarak FISIP UB dan KEDOKTERAN UNS nggak sedeket 100 meter ipa lima dan ipa empat. Dia selalu bilang “jangan ketergantungan sama aku lo ya”, aku tau aku harus mandiri, buat aku, jarak adalah mempunyai bahu yang lebih kuat untuk menghadapi masalah, karena aku nggak bisa berdiri dibelakang bahu kamu sambil nahan nangis kayak dulu. Aku tau aku harus kuat, tapi nggak jarang saat sibuk dan capek-capeknya dalam hati aku teriak “mo, aku capek :’( “ I don’t know, maybe i just miss him,hhhhhh everything gonna be alright kan mo? : ‘)

Yang terbaik dari hari yg melelahkan dan masalah yang menumpuk adalah, aku dapat menceritakan kelemahanku tanpa takut terlihat lemah, kepada kamu.selalu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar