Rabu, 10 Oktober 2012

Another Version #2ndDay


Bagiku tulisan bukan hanya apa yang bisa dibaca. Tetapi terkadang buah dari tulisan dapat berupa lagu yang indah atau film yang menyentuh. Beberapa hari yang lalu, aku menonton film yang merupakan adaptasi dari sebuah novel yang terkenal, Perahu Kertas, diangkat dari judul yang sama dari bukunya. Jujur aku belum baca buku yang fenomenal itu hhehe iya kemana aja aku ya, tapi mungkin berkat itu aku bisa lebih menikmati filmnya. Karena aku tidak berekspektasi apa-apa sebelumnya. Lain dengan pembaca yang sudah membaca bukunya dan berharap semua yang mereka khayalkan dapat sutradara tuangkan dalam sebuah film. Menurutku film ini sangat indah, dibuat dengan niat tidak seperti film Indonesia yang bertemakan horor yang dapat dilihat dari judulnya saja sudah terkesan asal-asalan. Ditambah dengan soundtrack yang dibuat sendiri oleh sang penulis dan kebanyakan dinyanyikan sendiri oleh sang tokoh, lebih menghayati aja rasanya. Tetapi walaupun demikian, beberapa teman mengatakan sedikit kecewa dengan filmnya, banyak moment-moment indah yang tidak ditampilkan, begitu katanya. Yah, memang itu kekurangan banyak film yang di adaptasi dari novel , dalam tulisan imajinasi dibiarkan mengalir dan bercabang kemana-mana, dan memang agak sulit menuangkannya dalam sebuah drama yang berdurasi. Imajinasi tanpa batas dibanding dengan drama 2jam. Mustahil.
Lain lagi dengan lagu. Mungkin, ia aku tulis mungkin karena aku tidak pernah menjadikan tulisanku sebagai lagu, mungkin lagu menuntut penulis bercerita dengan singkat padat namun harus mewakili perasaan. Tidak apa, banyak yang tetap bisa menikmatinya, ditambah dengan nada yang gampang didengar atau gampang membawa perasaan. Salah satu penulis lagu favoritku adalah Taylor Swift, she is just amazing. Banyak lagu buah karyanya, merupakan curhatan dari pengalaman pribadinya. Ini baru galau berkualitas, bisa ngasilin duit dan banyak penghargaan. Haha.
Selain lagu dan film, ada juga gambar, Raditya Dika pernah menggubah tulisannya menjadi sebuah komik, walaupun aku lebih menyukai novelnya tetapi komik juga nggak jelek. Mungkin, banyak juga yang lebih menyukai gambar daripada tulisan berparagraf-paragraf dalam bentuk buku tebal,untuk itu komik diciptakan.
Yah, pada akhirnya, tulisan mempunyai caranya sendiri dan dapat berupa apa saja untuk menyampaikan ceritanya. Amazing huh? : ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar