Bagiku tulisan bukan hanya apa yang bisa dibaca. Tetapi
terkadang buah dari tulisan dapat berupa lagu yang indah atau film yang
menyentuh. Beberapa hari yang lalu, aku menonton film yang merupakan adaptasi
dari sebuah novel yang terkenal, Perahu Kertas, diangkat dari judul yang sama
dari bukunya. Jujur aku belum baca buku yang fenomenal itu hhehe iya kemana aja
aku ya, tapi mungkin berkat itu aku bisa lebih menikmati filmnya. Karena aku
tidak berekspektasi apa-apa sebelumnya. Lain dengan pembaca yang sudah membaca
bukunya dan berharap semua yang mereka khayalkan dapat sutradara tuangkan dalam
sebuah film. Menurutku film ini sangat indah, dibuat dengan niat tidak seperti
film Indonesia yang bertemakan horor yang dapat dilihat dari judulnya saja
sudah terkesan asal-asalan. Ditambah dengan soundtrack yang dibuat sendiri oleh
sang penulis dan kebanyakan dinyanyikan sendiri oleh sang tokoh, lebih
menghayati aja rasanya. Tetapi walaupun demikian, beberapa teman mengatakan
sedikit kecewa dengan filmnya, banyak moment-moment indah yang tidak
ditampilkan, begitu katanya. Yah, memang itu kekurangan banyak film yang di
adaptasi dari novel , dalam tulisan imajinasi dibiarkan mengalir dan bercabang
kemana-mana, dan memang agak sulit menuangkannya dalam sebuah drama yang
berdurasi. Imajinasi tanpa batas dibanding dengan drama 2jam. Mustahil.
Lain lagi dengan lagu. Mungkin, ia aku tulis mungkin karena
aku tidak pernah menjadikan tulisanku sebagai lagu, mungkin lagu menuntut
penulis bercerita dengan singkat padat namun harus mewakili perasaan. Tidak
apa, banyak yang tetap bisa menikmatinya, ditambah dengan nada yang gampang
didengar atau gampang membawa perasaan. Salah satu penulis lagu favoritku
adalah Taylor Swift, she is just amazing. Banyak lagu buah karyanya, merupakan
curhatan dari pengalaman pribadinya. Ini baru galau berkualitas, bisa ngasilin
duit dan banyak penghargaan. Haha.
Selain lagu dan film, ada juga gambar, Raditya Dika pernah
menggubah tulisannya menjadi sebuah komik, walaupun aku lebih menyukai novelnya
tetapi komik juga nggak jelek. Mungkin, banyak juga yang lebih menyukai gambar
daripada tulisan berparagraf-paragraf dalam bentuk buku tebal,untuk itu komik
diciptakan.
Yah, pada akhirnya, tulisan mempunyai caranya sendiri dan
dapat berupa apa saja untuk menyampaikan ceritanya. Amazing huh? : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar