Jumat, 18 Januari 2013

Untuk orang-orang yang menganggap hidup saya mudah,

Teruntuk orang-orang yang menganggap hidup saya mudah.
Banyak yang mengatakan bahwa saya orang yang beruntung, bahwasanya saya tidak pernah bersedih.
Tidak mempunyai masalah yang berat, pun cukup bahagia karena kuliah saya yang mereka bilang santai sekali.

Oke,mari bicara :)
Mungkin pertama mengenai kuliah saya, 
saya mempunyai tugas-tugas kuliah yang juga tidak sedikit, kalau kalian ingin tau, satu kali tugas makalah, saya harus pula menghabiskan malam-malam hingga larut dan berhari-hari diperpusatakaan untuk mencari bahan, berjam-jam pula untuk menbaca buku.
Disaat saya sedang bersama kalian, mengobrol tentang banyak hal dan tertawa terbahak-bahak, otak saya bukannya diam, diam-diam saya berpikir tentang teori apa yang cocok untuk tugas saya, atau menyusun jadwal beberapa deadline yang mencekik. Tetapi, oleh karena saya mencintai dunia saya , saya memutuskan untuk tidak menuliskan keluhan-keluhan pada jejaring sosial yang saya miliki, kamu tau? itu sangat membantu, hingga pada akhirnya, saya terbiasa untuk tidak mengeluh. Dan akhirnya tugas-tugas saya terasa sangat menyenangkan.

Saya sering sekali menulis, bukan pula karena saya punya banyak waktu, (saya bahkan pernah menghabiskan 23 jam saya di kampus) tetapi saya selalu meluangkan waktu. Menulis adalah cinta saya, dan dengan mencintai, saya menyeimbangkan hidup saya, untuk menjaga agar passion itu tidak hilang, untuk mengingatkan saya bahwa bersyukur itu indah. Itu bagaimana saya mendisiplinkan diri, dimulai dari hal yang saya cintai :)

Saya bukannya orang yang selalu dengan cepat menemukan alasan mengapa Tuhan menggariskan saya untuk bersedih, tetapi saya selalu mencari pembenaran atas Tuhan,melalui tulisan saya, iya, karena memang Tuhan tidak pernah salah,dan alasannya selalu tepat. 

Saya bukannya orang yang tidak bisa lelah, bahkan jika kamu tau,saya adalah anak manja yang hobi sekali merengek. Tetapi..... saya tidak melakukannya di jejaring sosial saya, saya tau, tidak semua yang membaca merasa prihatin, bahkan beberapa *yang saya tidak tau siapa* mungkin menanti-nantikannya, oleh karenanya saya memilih untuk memperlihatkan kelemahan saya, kepada orang yang tidak akan melihat saya lemah. Asal kamu tau, disuatu hari dengan puncak kemanjaan yang saya punya, saya pernah merengek padanya hanya karena saya masuk angin dan agak pusing sedikit. Saya pun pernah merengek padanya tentang suatu hal yang saya takutkan. Karena bagi saya, dibanding dengan harus memberi tau dunia bahwa saya tidak baik-baik saja, saya lebih memilih didengar oleh seorang dia karena seketika itu saya bisa lega.

Saya juga bukannya orang yang tidak pernah menangis, seperti wanita kebanyakan, saya juga sering sekali mementingkan perasaan, namun bedanya, saya tidak terlalu sering mengedepankannya. Saya mau, masalah saya tidak mengontrol saya, tetapi saya yang harus mengontrol masalah itu. Tetapi tetap saja, ada kalanya masalah sedang besar-besarnya, ia dengan kejamnya membuat saya menangis (terakhir kali saya menangis adalah, kemarin.. :p ) , saya bahkan tidak dapat menulis dengan baik karenanya, saya hanya diam, sesekali mengobrol dengan teman untuk mengurangi sesaknya. Tetapi saya berterimakasih kepada masalah, karenanya saya tidak dapat menulis, lebihnya saya jadi jarang menulis hal yang negatif *yang suatu hari saya yakin akan saya sesali* , dan terimakasih untuk air mata, yang membuat mata dan pikiran saya jernih, layaknya hujan yang membuat udara dan langit bersih sehabisnya.

Untuk orang-orang yang menganggap hidup saya mudah,
tidak ada orang yang hidup tanpa masalah, 
tidak ada orang yang jalannya mulus dan lurus saja,
dan tidak ada yang dapat membandingkan bagaimana beratnya masalah hidup seseorang,
yang membedakan adalah, bagaimana kamu menghadapinya, menyikapinya, dan menunjukannya.
Saya yakin, setiap orang memiliki fase hidup yang tidak statis,
orang yang sabar sekali, adalah orang yang dulunya pernah egois sekali.
orang yang dewasa sekali,adalah orang yang dulunya pernah kekanak-kanakan sekali.
dan orang yang dapat mengontrol tangisnya, adalah pula dia yang pernah menghabiskan berlembar-lembar tissu untuk sekuat tenaga menyesap air mata, bahkan ditiap 7hari dalam minggunya. (pssst saya dulu begitu :p)

selamat berjuang :)

7 komentar:

  1. "oleh karena saya mencintai dunia saya , saya memutuskan untuk tidak menuliskan keluhan-keluhan pada jejaring sosial yang saya miliki, kamu tau? itu sangat membantu, hingga pada akhirnya, saya terbiasa untuk tidak mengeluh. Dan akhirnya tugas-tugas saya terasa sangat menyenangkan." *entry, mau note ah (9'_')9

    BalasHapus
    Balasan
    1. kukuku~ notenya jgn lupa by Bidadari :3 wqwq :p

      Hapus
  2. kayaknya km pernah bilang ke aku, klo hidupku bahagia terus gak pernah ada masalah nill ahahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya yan, haha skrg orang pada blgnya gtu ke aku.skrg aku ngerti ga ada hidup yg gada masaalah ya yan ya :)

      Hapus
  3. pencerahan banget biar gak dikit2 ngeluh di socnet mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. semangaat terus ya (calon) adek (tingkat) :)

      Hapus